Siapa yang hobi jalan-jalan? Saya termasuk
orang yang sangat suka jalan-jalan. Bukan jalan-jalan mewah yang kesannya
menghambur-hamburkan uang. Saya justru menyukai wisata alam ataupun
tempat-tempat lainnya yang berbau budaya. Oleh karena itu, begitu tahu ada
program We Love Bali, saya pun segera mendaftar.
Awalnya, saya tidak tahu caranya berpartisipasi di program ini. Untungnya, ada teman yang berbaik hati memberitahukan cara pendaftarannya dan mengirimkan link tersebut ke saya. Ia sebelumnya telah mengikuti program ini.
We Love Bali merupakan program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berbasis CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability / kebersihan, kesehatan, keamanan, pelestarian lingkungan).
We Love Bali diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, karyawan swasta, hingga influencer. Program ini dilaksanakan selama 2 bulan, dari Oktober hingga November 2020. Kabarnya, program ini total diikuti oleh 4.400 peserta. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengikuti program selama 3 hari 2 malam, sesuai dengan jadwal yang diikuti.
Sebelum dinyatakan dapat bergabung dengan program ini, peserta yang telah mendaftar kemudian disaring dan diminta mengumpulkan berkas-berkas, termasuk pula melakukan tes rapid. Biaya tes rapid tersebut nantinya diganti dengan biaya maksimal 150 ribu rupiah.
Saya ikut dalam We Love Bali program 16 yang berlangsung pada 27-29 November. Program 16 ini diikuti oleh 36 peserta. Kami menggunakan 2 bus selama perjalanan. Masing-masing peserta duduk dengan menjaga jarak di dalam bus. Selain difasilitasi dengan transportasi, akomodasi selama 2 malam (satu kamar untuk satu orang), biaya masuk ke objek wisata, hingga konsumsi (2 kali makan pagi, 3 kali makan siang, 2 kali makan malam, snack), peserta juga diberikan kaos, masker, botol minum, eco bag, hingga hand sanitizer.
Rute program 16 yaitu Gianyar - Semarapura - Nusa Dua - Denpasar - Gianyar. Objek wisata yang saya kunjungi, yaitu:
hari pertama : Kertha Gosa, Monumen Puputan Klungkung, Pasar Klungkung, Desa Tihingan, Pura Goa Lawah, dan petani garam di Kusamba
hari kedua : Pura Geger, Pantai Melasti, Pantai Pandawa, dan Pura Uluwatu
hari ketiga : Pantai Tanjung Benoa (pulau penyu & water sports) dan Monumen Bajra Sandhi.
Selama mengikuti program, saya melihat bahwa berbagai tempat wisata di Bali telah siap menyambut wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan. Telah tersedia tempat cuci tangan di masing-masing objek wisata. Jaga jarak dan memakai masker sangat ditekankan.
Sudahkah kalian merencanakan liburan di Bali? Wisata di Bali nggak ribet, kok. Cukup terapkan 3 M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ayo wisata aman dan nyaman di Bali!
0 Comments