Advertisement

Review Drama Kimi no Te ga Sasayaite Iru (君の手がささやいている, Your Hands are Whispering)

Judul Bahasa Jepang: 君の手がささやいている
Judul Romaji: Kimi no Te ga Sasayaite Iru
Judul Bahasa Inggris: Your Hands are Whispering
Jumlah Season: 5
Tanggal Tayang: per season tayang satu tahun sekali, dari 1997 sampai 2001
Stasiun TV: TV Asahi
Genre: kehidupan, keluarga
Catatan: adaptasi dari komik karya Junko Karube

Pemain :

Shinji Takeda sebagai Hirofumi Nobe

Miho Kanno sebagai Mieko Takeda

Mariko Kaga sebagai Masae Nobe

Midori Kiuchi sebagai Haruko Takeda

Hirotaro Honda sebagai Isao Takeda

Mami Nakamura sebagai Nahoko


Season 1
Mieko Takeda (Miho Kanno) memiliki masalah dalam pendengaran. Sejak lahir, ia tidak pernah bisa mendengar suara apa pun. Saat bekerja di lingkungan baru, rekan kerjanya awalnya enggan meminta bantuan Mieko lantaran sulit dalam berkomunikasi. Hirofumi Nobe (Shinji Takeda) merupakan pria yang tidak enggan berkomunikasi dengan Mieko. Ia bahkan belajar bahasa isyarat demi dapat berkomunikasi dengan Mieko.
Hirofumi menyukai Mieko. Ia bahkan melamar wanita tersebut. Dirinya mendatangi keluarga Mieko. Setelahnya, ia juga memperkenalkan Mieko pada keluarganya. 


Mengetahui kondisi Mieko, sang ibu, Haruko Takeda (Midori Kiuchi), tidak menyetujui hubungan mereka. Tanpa sepengetahuan anaknya, ia bahkan menemui Mieko dan keluarganya. Ia meminta agar Mieko mengakhiri hubungan dengan sang anak.


Mieko mengajak Hirofumi berkencan. Mereka menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama.


Setelah selesai bersenang-senang, ia mengaku tidak pantas untuk Hirofumi dan ingin mengakhiri hubungan mereka. Mengetahui hal tersebut, Hirofumi marah karena sikap tidak percaya diri Mieko. Ia melangkah pergi meninggalkan Mieko. Melihat Hirofumi melangkah menjauh, Mieko merasa menyesal. Ia pun berlari mendekati Hirofumi dan meminta maaf. Meski tanpa restu ibu Hirofumi, mereka akhirnya mendaftarkan pernikahan mereka.


Mieko dan Hirofumi menjalani hari yang bahagia sebagai pasangan baru. Suatu hari, ibu Hirofumi mendatangi rumah mereka dan membawakan gaun pengantin. Mieko pun sangat terharu melihatnya. Mereka akhirnya mendapat restu dari ibu Hirofumi. Mereka pun lantas menggelar pesta pernikahan.

Season 2
Mieko menjadi suka melihat anak-anak. Tampak bahwa ia menginginkan kehadiran seorang anak. 
Suatu ketika, Mieko merasa mual. Ia pun memeriksakan diri ke dokter. Rupanya, ia hamil.


Mengetahui hal ini, Mieko mengalami dilema. Pasalnya, ia takut anaknya merasa tidak beruntung memiliki ibu yang tidak dapat mendengar. Ia tidak ingin anaknya bernasib malang sehingga dirinya berpikir untuk menggugurkan anak tersebut. 
Mieko merahasiakan kehamilannya dari sang suami. Namun, Hirofumi akhirnya mengetahui kehamilan istrinya dari Nahoko (Mami Nakamura).


Setelah diyakini oleh sang suami, Mieko pun memutuskan untuk membesarkan janinnya. Kedua keluarga mereka merasa sangat senang mendengar kehamilan Mieko. Orang tua mereka pun sangat bersemangat membelikan banyak barang dan menantikan kelahiran cucu mereka.


Tidak mudah bagi Mieko pada saat mengandung. Ia sempat bersedih memikirkan nasib sang anak. Namun, Hirofumi selalu berhasil menghiburnya. Janin dalam kandungannya tumbuh dengan baik.


Pada saat melahirkan pun, sang suami setia berada di sampingnya. Mieko berhasil melahirkan seorang bayi perempuan. Anak tersebut diberi nama Chizuru.


Saat masih bayi, Chizuru sangat tergantung pada Mieko. Namun, seiring bertambahnya usia, Mieko merasa Chizuru semakin jauh darinya. Pasalnya, ia tidak dapat berkomunikasi dengan Chizuru. 
Hirofumi beberapa kali meminta Chizuru untuk belajar bahasa isyarat. Namun  Chizuru lebih memilih membaca buku cerita bergambar. 
Chizuru hanya bisa bengong setiap kali melihat ayah dan ibunya berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Tampak bahwa ia juga ingin dapat berkomunikasi dengan ibunya.


Suatu hari, hujan turun deras. Chizuru melihat jemuran mereka yang kebasahan akibat hujan. Ia pun mencoba memberi tahu sang ibu. Akhirnya, Chizuru menggunakan bahasa isyarat untuk mengatakan hujan. Itulah bahasa isyarat pertama yang digunakan oleh Chizuru. 



Season 3
Chizuru yang sudah masuk TK tampak semakin lancar berkomunikasi dengan Mieko menggunakan bahasa isyarat. Chizuru diceritakan sangat suka pada kelinci. Ia sering meminta Mieko untuk membuatkan bekal dengan karakter kelinci.


Suatu hari, Chizuru demam tinggi. Mieko yang tidak dapat menelepon ambulans, meminta bantuan tetangganya. Untung saja mereka bisa cepat sampai di rumah sakit. Jika terlambat, Chizuru bisa saja mengalami hal yang serius. Saat itulah, Mieko merasa dirinya gagal sebagai seorang ibu.


Keadaan Chizuru semakin membaik. Panasnya telah turun. Ia sempat tidak mau makan bubur rumah sakit. Ia meminta bubur tersebut diberi karakter kelinci. Mieko memenuhi permintaan tersebut dan akhirnya Chizuru mau makan.


Setelah keluar dari rumah sakit, Chizuru minta untuk diantar jalan-jalan ke kebun binatang. Matanya sangat berbinar-binar saat melihat kelinci.
Ayah dan ibunya dibuat penasaran, kenapa Chizuru bisa sangat suka pada kelinci. Chizuru mengatakan bahwa bila ibunya memiliki telinga yang besar seperti kelinci, ibunya bisa mendengar dengan normal seperti orang lainnya. Mendengar jawaban tersebut, orang tuanya sangat terharu.


Suatu ketika, Hirofumi harus dipindah kerja ke Sendai. Mieko dan Chizuru pun ikut pindah ke Sendai. Awalnya, tidak ada masalah berarti. Mieko tidak sadar bahwa seiring dengan bertambahnya usia, ada rasa malu dalam diri Chizuru.


Masa SD Chizuru tidak mudah. Ia sering dibully oleh teman-temannya karena sang ibu tidak bisa mendengar. Saat ada undangan untuk orang tua murid, Chizuru ingin ayahnya yang hadir, bukan ibunya. Ia takut ditertawai oleh teman-temannya karena kondisi sang ibu.


Mendekati hari kunjungan orang tua murid, Chizuru mendadak mengatakan bahwa ia ingin ibunya hadir. Mieko sempat ragu, namun ia akhirnya datang ke sekolah. Di sekolah, para murid secara bergiliran maju ke depan untuk membacakan karangan mereka. Pada saat giliran Chizuru, ia tidak hanya membaca karangannya saja namun ia juga menggunakan bahasa isyarat agar sang ibu tahu tentang cerita yang ia bacakan. Ia bercerita tentang betapa dirinya sangat menyukai ibunya. Mieko sangat terharu mengetahui cerita anaknya. Para orang tua murid juga dibuat tersentuh oleh karangan tersebut.


Season 4
Hirofumi kembali bekerja di Tokyo. Chizuru pun dapat kembali bersekolah dengan teman-teman masa kecilnya. Di luar sekolah, Chizuru juga mengambil kelas bahasa Inggris. Di sanalah ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang pintar bahasa Inggris bernama Shunta. Chizuru tampak menyukai Shunta.


Suatu ketika, Shunta bercerita bahwa ibunya adalah seorang pianis yang akan menggelar konser. Shunta mengundang Chizuru dan ibunya untuk datang ke konser tersebut. 
Semenjak itu, Chizuru membolos kelas bahasa Inggris. Ia menghindari Shunta karena malu jika diketahui bahwa ibunya tidak bisa mendengar. Setelah diberi penjelasan oleh sang ayah, Chizuru pun memberitahukan kondisi ibunya pada Shunta. Chizuru akhirnya datang ke konser tersebut dengan sang ibu.


Di lain pihak, Hirofumi memiliki masalah di kantor. Atasannya tidak menyerahkan pekerjaan lebih pada dirinya lantaran mengetahui kondisi Mieko. Sang atasan menyerahkan projek penting pada rekan kerjanya sedangkan Hirofumi hanya diminta untuk mensupport rekannya tersebut.
Mieko berselisih paham dengan Hirofumi setelah mengetahui permasalahan sang suami di kantor. Agar pendapatnya mau didengar oleh sang suami, Mieko pun menulis surat. Pada surat tersebut, Mieko menjelaskan bahwa ia tidak ingin menjadi beban bagi Hirofumi.



Setelah membaca surat tersebut, Hirofumi mengirimkan pesan pada Mieko untuk datang ke jalan tempat dirinya melamar Mieko. Sesampainya di lokasi, Hirofumi melamar Mieko untuk kedua kalinya. Pada lamarannya tersebut, Hirofumi meminta Mieko untuk bersedia tetap berada di sisinya untuk seterusnya. Mieko bersedia. Perselisihan mereka pun dapat diakhiri dengan manis.


Season 5

Chizuru telah kelas 6 SD. Ia kini lebih sering berkomunikasi dengan temannya dibandingkan dengan sang ibu. Mieko merasa kesepian karenanya. Chizuru juga jadi sering menginap di rumah teman.



Mieko ingin akrab lagi dengan Chizuru seperti dulu. Ia ingin mengetahui isi hati Chizuru. Ia pun tergelitik untuk membaca buku harian Chizuru. Namun, ia teringat bahwa dirinya telah berjanji untuk tidak membaca isi dari buku harian tersebut. Niatnya itu pun ia urungkan. Ia kembali meletakkan buku harian Chizuru di tempatnya. Namun, ia tak sadar bahwa dirinya telah menjatuhkan tempelan kelinci dari buku harian tersebut.



Keesokan harinya, Chizuru mendapati tempelan kelinci tersebut di lantai. Ia pun langsung menghampiri sang ibu dan menanyakan apakah Mieko telah membaca buku harian tersebut. Tanpa mau mendengar penjelasan sang ibu, Chizuru yang sudah terlanjur merasa kecewa langsung berlari pergi dari rumah. 



Chizuru pergi ke rumah kakek neneknya dan menginap di sana.



Mengetahui perselisihan antara istri dan anaknya, Hirofumi lantas menjemput Chizuru dan berusaha menenangkannya. Ia mengatakan pada Chizuru bahwa ibunya bukanlah tipe orang yang suka seenaknya membaca buku harian orang. Mendengar perkataan ayahnya, Chizuru pun pulang ke rumah dan meminta maaf pada ibunya.



Pada malam hari berikutnya saat menginap di rumah teman, Chizuru mengirimkan fax pada sang ibu. Ia menceritakan kegiatannya serta mengatakan bahwa selanjutnya ia akan mengajak teman-temannya menginap di rumah. Mieko merasa terharu membaca fax dari anaknya.



Selanjutnya, dalam rangka hari ulang tahun Mieko, Hirofumi dan Chizuru berencana membuat pesta kejutan. Mereka mengundang keluarga dan kerabatnya untuk datang ke pesta tersebut. Namun, pada hari spesial tersebut, Mieko bepergian sendiri.



Ia pergi ke tempat yang menjanjikan untuk membuatnya bisa mendengar. Menyadari tempat yang dituju Mieko, keluarganya merasa sedih. Pasalnya, mereka tahu bahwa keajaiban tersebut tidak berlaku pada Mieko.

Mieko yang sadar akan perbuatannya, lantas bergegas pulang. Ia disambut dengan hangat oleh sang suami. Hirofumi tampak sangat memahami Mieko. Pesta ulang tahun tersebut pun membuat Mieko sangat bahagia. Bila terlahir kembali, ia ingin tetap tidak dapat mendengar. Dirinya akan bertemu lagi dengan Hirofumi dan memiliki anak seperti Chizuru. Hal itu merupakan ungkapan kebahagiaannya atas kehidupannya saat ini.



Kisah ini mengajarkan pada kita untuk tetap bersyukur atas keadaan kita alami. 


Post a Comment

0 Comments