Advertisement

Iseng ke Jembatan Cincin, Tak Disangka Ada Cerita Mistisnya

Saat tahun pertama saya menempuh pendidikan di Jatinangor, saya kerap browsing internet untuk mencari objek-objek menarik yang lokasinya dekat dengan tempat kos. Saya pun akhirnya mengetahui adanya Jembatan Cincin. Tidak tanggung-tanggung, lokasinya cukup dekat dari kos. Daripada bosan terus-menerus di kos, saya pun akhirnya menetapkan tujuan untuk pergi ke Jembatan Cincin. Jalan kaki.

Setelah sempat bingung dan bertanya ke sana-sini, singkat kata akhirnya saya bisa melihat jembatan yang menghubungkan Desa Cikuda dan Cisaladah itu. Meski kurang terawat, terdapat daya tarik tersendiri dari jembatan tersebut. Ada persawahan luas membentang di sekitarnya.


Saya pun mengambil potret jembatan tersebut. Saking inginnya mendapatkan gambar yang bagus, saya tidak gentar meski di dekat lokasi tersebut ada kuburan. Lagipula, saat itu adalah siang hari. Tak ada yang perlu ditakutkan, kan? Setelahnya, saya sempat mengunggah foto jembatan tersebut di media sosial.


Penduduk lokal maupun orang yang sudah lama tinggal di Jatinangor tampaknya tahu banyak tentang cerita di balik jembatan yang dibangun pada 1918 ini. Telah dibangun sejak masa penjajahan Belanda, jembatan ini peranan penting sebagai akses untuk mengantarkan hasil perkebunan dari daerah Tanjungsari ke Rancaekek. Pada masa kerja rodi para pekerja tidak diperhatikan keselamatannya. Tidak sedikit pekerja yang melompat ke bawah lantaran jembatan ini tidak memiliki tempat untuk menepi saat kereta lewat. Konon katanya, ada yang mendengar suara wanita maupun anak kecil di jembatan tersebut.

Duh, kok jadi merinding ya.

Post a Comment

0 Comments