1. Pengertian
Linguistik
Kata
linguistik berasal dari kata Latin lingua
yang berarti bahasa. Dalam bahasa-bahasa Roman (bahasa yang berasal dari bahasa
Latin) masih ada kata-kata serupa dengan lingua
Latin, yaitu langue dan langage dalam bahasa Prancis dan lingua dalam bahasa Italia. Bahasa
Inggris memungut dari bahasa Prancis kata yang kini menjadi language. Dalam bahasa Indonesia,
linguistik adalah nama bidang ilmu. Linguistik berarti ilmu bahasa (Verhaar,
2001:3). Menurut Tsujimura (1996:1), linguistik adalah bidang ilmu yang
mengkaji bahasa menggunakan cara yang sistematis.
2. Objek
Kajian Linguistik
Objek
kajian linguistik adalah bahasa (Verhaar, 2001:6). Menurut Kridalaksana (dalam
Chaer, 2003:32), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi,
dan mengidentifikasikan diri.
3. Definisi serta Perbedaan Langue, Langage, dan Parole
Ferdinand
de Saussure (1857-1913) dianggap sebagai bapak linguistik modern berdasarkan
pandangan-pandangan yang dimuat dalam bukunya berjudul Course de Linguistique Generale yang disusun dan diterbitkan oleh
Charles Bally dan Albert Sechehay pada 1915 (dua tahun setelah Saussure
meninggal) yang dibuat berdasarkan catatan kuliah selama Saussure memberi
kuliah di Universitas Jenewa tahun 1906-1911 (Chaer, 2003:346). Saussure
membedakan (kata Prancis) langue, langage, serta parole (tuturan). Berikut penjelasan dari langue, langage, serta parole.
1.
Langue
Langue
adalah salah satu bahasa (misalnya bahasa Prancis, bahasa Inggris, atau bahasa
Indonesia) sebagai suatu sistem (Verhaar, 2001:3). Langue adalah totalitas dari sekumpulan fakta-fakta suatu bahasa.
Menurut Saussure, langue ada dalam
benak seseorang, bukan hanya abstraksi-abstraksi saja. Langue adalah sesuatu yang berkadar individual tapi juga sosial
universal. Contoh: satu masyarakat secara konvensional dan manasuka menyetujui
satu totalitas dalam berbahasa dan setiap anggota masyarakat ini mengerti
totalitas ini, karena memiliki langue
tadi. Jadi, langue merupakan suatu
kemampuan berbahasa dengan pembawaan yang telah membatin pada setiap manusia.
Sebagai orang Indonesia maka kita memiliki langue
bahasa Indonesia, tapi bila kita mempelajari bahasa Jerman maka langue kita pun bertambah, yaitu langue bahasa Jerman (Alwasilah,
1987:71).
2.
Langage
Langage
berarti bahasa sebagai sifat khas makhluk manusia, seperti dalam ucapan
“Manusia memiliki bahasa, binatang tidak memiliki bahasa” (Verhaar, 2001:3). Langage adalah salah satu kemampuan
berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan, tapi pembawaan
ini harus dikembangkan dengan lingkungan dan stimulus yang menunjang.
Ringkasnya, langage adalah bahasa
pada umumnya. Orang bisu pun memiliki langage,
namun karena gangguan fisiologis pada bagian tertentu maka ia tidak dapat
berbicara secara normal (Alwasilah, 1987:71).
3.
Parole
Parole
(tuturan) adalah bahasa yang digunakan secara konkret, seperti logat, ucapan,
maupun perkataan (Verhaar, 2001:3). Parole
adalah ujaran seseorang, yaitu hal yang diucapkan dan didengar oleh pihak
penanggap ujaran. Parole sifatnya
pribadi, dinamis, lincah, sosial, terjadi pada waktu, tempat, dan suasana
tertentu (Alwasilah, 1987:72).
Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa parole
adalah wujud bahasa yang konkret, yang diucapkan oleh anggota masyarakat dalam
kegiatan sehari-hari. Langue mengacu
pada suatu sistem bahasa tertentu sehingga sifatnya lebih abstrak. Langage adalah sistem bahasa manusia
secara umum, jadi sifatnya paling abstrak (Chaer, 2003:2).
4. Satuan Lingual
Satuan
lingual merupakan satuan dalam struktur bahasa. Satuan
lingual sering disebut dengan istilah unsur atau unit kebahasaan. Satuan
lingual terdapat pada semua tataran kebahasaan dan masing masing satuan lingual
tersebut dipelajari oleh masing masing cabang linguistik yang ada. Dalam
morfologi bahasa Indonesia terdapat satuan lingual terbesar, yaitu kata dan
sekaligus merupakan satuan terkecil dalam sintaksis. Satuan lingual
terkecil dalam morfologi adalah kata yang berupa bentuk dasar dan afiks, serta
bagian-bagian kata tersebut (Chotimah, 2016).
5. Unsur-Unsur Pembentuk Kata
Unsur-unsur
pembentuk kata, yaitu dasar kata, akar kata, pangkal kata, dan imbuhan.
1.
Dasar Kata (語基)
Dasar kata adalah kata yang merupakan dasar
pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan (Liana, 2013).
Contoh:
Dasar
Kata
|
Kata
Turunan
|
Asal
Kata
|
oboe-
|
oboerareru
|
oboeru
(mengingat)
|
utawa-
|
utawareru
|
utau
(bernyanyi)
|
yoma-
|
yomareru
|
yomu
(membaca)
|
2.
Akar Kata (語根)
Akar kata merupakan unsur yang menjadi dasar
pembentukan kata. Akar kata merupakan bentuk kata yang tidak dapat dibagi lagi,
tidak dapat dianalisa lagi, dan tidak ada penambahan imbuhan lagi. Misalnya, walk adalah akar kata dari walks, walking, dan walked
(Fauzan, 2010).
Contoh dalam bahasa Jepang:
Kata benda
|
Akar kata
|
|||
hiro-sa
|
(keluasan)
|
à
|
hiro
|
(luas)
|
omo-sa
|
(berat,
weight)
|
à
|
omo
|
(berat,
heavy)
|
fuka-sa
|
(kedalaman)
|
à
|
fuka
|
(dalam)
|
taka-sa
|
(tinggi,
height)
|
à
|
taka
|
(tinggi,
high)
|
Pada contoh tersebut, dapat diketahui bahwa akar
kata dari keempat kata benda tersebut adalah kata sifat (Tsujimura, 1996:142).
3.
Pangkal Kata (語幹)
Pangkal adalah bagian dari kata sebelum diberi
tambahan afiks infleksional. Misalnya kata cats
dan workers. Sufiks infleksional
ditambahkan pada pangkal cat yang
juga merupakan akar. Pada bentuk kata workers,
sufiks infleksional ditambahkan pada kata worker.
Worker adalah pangkal, sedangkan work adalah akar (Fauzan, 2010).
4.
Imbuhan (接辞)
Imbuhan yang diletakkan di depan morfem disebut
awalan (接頭辞), sedangkan imbuhan yang diletakkan di
belakang morfem disebut akhiran (接尾辞). Imbuhan inilah yang berperan dalam
pembentukan kata dalam bahasa Jepang (Sutedi, 2010:45).
Contoh:
a. Awalan
ashi (kaki) à su-ashi (kaki telanjang, tanpa alas kaki)
hada (kulit) à su-hada (telanjang,
tanpa busana)
te (tangan) à su-de (tangan
kosong, tangan telanjang)
kao (wajah) à su-gao (wajah asli, wajah telanjang)
Pada contoh di atas, kata di sebelah kiri panah dan
sebelah kanan panah sama-sama merupakan kata benda. Awalan su- tidak mengubah kategori dari kata-kata tersebut. Namun, arti
dari kata yang telah mendapat awalan su-
berbeda dengan kata yang tidak mendapat awalan su- (Tsujimura, 1996:141-142).
b. Akhiran
kak-i-te (penulis)
odor-i-te (penari)
hanas-i-te (pembicara)
ur-i-te (penjual)
Akhiran -te
merupakan imbuhan yang menempel pada akar kata kerja dan mengubah kata kerja
tersebut menjadi kata benda. Secara semantis, kata benda tersebut mengandung
makna pelaku yang melakukan tindakan yang dinyatakan dalam kata kerja
(Tsujimura, 1996:149).
6. Kata yang Digunakan dalam Bahasa
Jepang
Kata
yang digunakan dalam bahasa Jepang adalah sebagai berikut.
1.
Wago (和語)
Wago
adalah kata-kata bahasa Jepang asli yang sudah ada sebelum kango dan gaikokugo
(bahasa asing) masuk ke Jepang. Tanimitsu (dalam Sudjianto dan Dahidi, 2009:99)
mengungkapkan bahwa semua joshi (partikel)
dan jodooshi (kata kerja bantu) serta
sebagian besar adjektiva, konjungsi, dan interjeksi adalah wago. Contoh-contoh wago,
yaitu: 高い、深い、着ます、引きます、聞きます、行きます、学びます、頭、話、朝日。
2.
Gairaigo (外来語)
Gairaigo
adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing (gaikokugo) yang kemudian dipakai sebagai bahasa nasional (kokugo). Kata-kata yang termasuk gairaigo bahasa Jepang pada umumnya
adalah kata-kata yang berasal dari bahasa negara-negara Eropa, tidak termasuk kango yang telah dipakai di dalam bahasa
Jepang sejak zaman dulu kala (Kindaichi dalam Sudjianto dan Dahidi, 2009:104).
Berikut
contoh-contoh dari gairaigo.
Gairaigo
|
Asal Kata
|
Arti
|
ホテル
|
Hotel
|
Hotel
|
トイレ
|
Toilet
|
Kamar
mandi
|
ドライブ
|
Drive
|
Berkendara
|
ゲスト
|
Guest
|
Tamu
|
アナウンス
|
Announce
|
Mengumumkan
|
アドレス
|
Address
|
Alamat
|
キャンパス
|
Campus
|
Kampus
|
キャンセル
|
Cancel
|
Batal
|
クリスマス
|
Christmas
|
Natal
|
テーブル
|
Table
|
Meja
|
3. Yougo (洋語)
Yougo
merupakan kata-kata yang berasal dari negara-negara Barat (Sudjianto dan
Dahidi, 2009:104). Berikut contoh-contoh yougo.
Yougo
|
Asal Kata
|
Arti
|
イアリング
|
Earring
|
Anting-anting
|
アイロン
|
Iron
|
Setrika
|
バス
|
Bus
|
Bus
|
カメラ
|
Camera
|
Kamera
|
ケーキ
|
Cake
|
Kue
|
ベッド
|
Bed
|
Tempat
tidur
|
チケット
|
Ticket
|
Tiket
|
ラジオ
|
Radio
|
Radio
|
タクシー
|
Taxi
|
Taksi
|
ファックス
|
Fax
|
Fax
|
4.
Kango (漢語)
Kango
merupakan kata-kata yang ditulis dengan huruf kanji (yang dibaca dengan cara on’yomi) atau dengan huruf hiragana.
Tanimitsu menyebutkan bahwa pada mulanya kango
berasal dari China, lalu bangsa Jepang memakainya sebagai bahasanya sendiri
(Sudjianto dan Dahidi, 2009:101).
Contoh:
Kango
|
Arti
|
快適
|
Nyaman
|
今月
|
Bulan
ini
|
終了
|
Berakhir,
selesai
|
健康
|
Kesehatan
|
勉強
|
Belajar
|
例年
|
Setiap
tahun
|
会長
|
Ketua,
ketua perkumpulan
|
男女
|
Laki-laki
dan perempuan
|
参詣
|
Ziarah,
kunjungan ke kuil
|
政治
|
Politik
|
有名無実
|
Hanya
nama saja, tidak menjadi kenyataan
|
5.
Wasei Eigo (和製英語)
Wasei eigo merupakan
salah satu Japanese pseudo-anglisisme,
bahasa Inggris yang ditulis dan dibaca seperti bahasa Inggris namun merupakan
istilah bahasa Jepang. Wasei eigo adalah bahasa Inggris yang dibuat oleh orang Jepang dan menjadi
satu dengan bahasa Jepang (Ritchuu, 2008). Wasei
eigo bisa
terbentuk dari satu maupun dua kata asing yang digabungkan atau bahkan kata
asing dan kata dari bahasa Jepang sendiri yang akhirnya membentuk satu kata
baru yang mempunyai makna khusus. Wasei eigo
umumnya terlahir dari sebuah kebiasaan di masyarakat atau sengaja dipopulerkan
karena tujuan ekonomi atau industri (Prasetyo, 2012).
Contoh:
Wasei
eigo
|
Asal Kata
|
Arti
|
ゴールイン
|
Goal
dan in
|
Keberhasilan
meraih sesuatu setelah bekerja keras, biasa pula diartikan sebagai menikah
|
コストダウン
|
Cost
dan down
|
Harga
yang lebih murah
|
老人ホーム
|
Roujin
(orang tua) dan home (rumah)
|
Panti
atau rumah jompo
|
ゴールデンウィーク
|
Golden
dan week
|
periode
di akhir bulan April hingga minggu pertama bulan Mei di Jepang yang memiliki
serangkaian hari libur resmi
|
外タレ
|
Gai
(luar) dan talent
|
Selebritis
yang berasal dari luar Jepang
|
パラサイトシングル
|
Parasite
dan single
|
Seseorang
yang telah lulus dari universitas namun belum bekerja dan masih bergantung
pada orang tua
|
ノミュニケーション
|
Nomu
(minum) dan communication
|
Berbincang-bincang
sambil minum (minuman beralkohol) bersama
|
教育ママ
|
Kyouiku
(pendidikan) dan mama
|
Seorang
ibu yang sangat terobsesi pada pendidikan anaknya
|
マイペース
|
My
dan pace
|
Melakukan
sesuatu berdasarkan cara sendiri tanpa terpengaruh oleh orang lain
|
アポなし
|
Appointment
dan nashi (tanpa)
|
Tanpa
membuat janji untuk bertemu
|
7. Morfem
Bebas dan Morfem Terikat
Kata
yang bisa berdiri sendiri dan bisa dijadikan sebagai kalimat tunggal meskipun
hanya terdiri dari satu kata dinamakan morfem bebas (自由形態素) (Sutedi, 2010:44). Definisi lain
menyebutkan bahwa morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain
dapat muncul dalam pertuturan. Dalam bahasa Indonesia, contohnya adalah:
pulang, makan, rumah, dan bagus. Morfem tersebut dapat digunakan tanpa harus
terlebih dulu digabungkan dengan morfem lain (Chaer, 2003:151-152).
Berlawanan
dengan morfem bebas, terdapat pula morfem terikat (拘束形態素). Morfem terikat adalah morfem yang tanpa
digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan. Semua
afiks dalam bahasa Indonesia adalah morfem terikat. Begitu juga dengan morfem
penanda jamak dalam bahasa Inggris. Bentuk-bentuk seperti juang, henti, gaul,
dan baur juga termasuk morfem terikat karena meskipun bukan afiks,
bentuk-bentuk tersebut tidak dapat muncul dalam pertuturan tanpa terlebih dulu
mengalami proses morfologi, seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
Bentuk-bentuk seperti ini lazim disebut prakategorial (Chaer, 2003:152).
Berikut
adalah contoh-contoh morfem bebas dan morfem terikat dalam bahasa Jepang.
Kata
|
Morfem Bebas
|
Morfem Terikat
|
高い
|
{高}
|
{い}
|
深い
|
{深}
|
{い}
|
着ます
|
{着-}
|
{-ます}
|
引きます
|
{引き-}
|
{-ます}
|
聞きます
|
{聞き-}
|
{-ます}
|
行きます
|
{行き-}
|
{-ます}
|
学びます
|
{学び-}
|
{-ます}
|
頭
|
{頭}
|
-
|
話
|
{話}
|
-
|
朝日
|
{朝}, {日}
|
-
|
ホテル
|
{ホテル}
|
-
|
トイレ
|
{トイレ}
|
-
|
ドライブ
|
{ドライブ}
|
-
|
ゲスト
|
{ゲスト}
|
-
|
アナウンス
|
{アナウンス}
|
-
|
アドレス
|
{アドレス}
|
-
|
キャンパス
|
{キャンパス}
|
-
|
キャンセル
|
{キャンセル}
|
-
|
クリスマス
|
{クリスマス}
|
-
|
テーブル
|
{テーブル}
|
-
|
ホテル
|
{ホテル}
|
-
|
トイレ
|
{トイレ}
|
-
|
ドライブ
|
{ドライブ}
|
-
|
ゲスト
|
{ゲスト}
|
-
|
アナウンス
|
{アナウンス}
|
-
|
アドレス
|
{アドレス}
|
-
|
キャンパス
|
{キャンパス}
|
-
|
キャンセル
|
{キャンセル}
|
-
|
クリスマス
|
{クリスマス}
|
-
|
テーブル
|
{テーブル}
|
-
|
イアリング
|
{イアリング}
|
-
|
アイロン
|
{アイロン}
|
-
|
バス
|
{バス}
|
-
|
カメラ
|
{カメラ}
|
-
|
ケーキ
|
{ケーキ}
|
-
|
ベッド
|
{ベッド}
|
-
|
チケット
|
{チケット}
|
-
|
ラジオ
|
{ラジオ}
|
-
|
タクシー
|
{タクシー}
|
-
|
ファックス
|
{ファックス}
|
-
|
快適
|
{快適}
|
-
|
今月
|
{今}, {月}
|
-
|
終了
|
{終了}
|
-
|
健康
|
{健康}
|
-
|
勉強
|
{勉強}
|
-
|
例年
|
{例}, {年}
|
-
|
会長
|
{会長}
|
-
|
男女
|
{男}, {女}
|
-
|
参詣
|
{参詣}
|
-
|
政治
|
{政治}
|
-
|
有名無実
|
{有名}, {無実}
|
-
|
ゴールイン
|
{ゴール}
|
{イン}
|
コストダウン
|
{コスト}, {ダウン}
|
-
|
老人ホーム
|
{老人}, {ホーム}
|
-
|
ゴールデンウィーク
|
{ゴールデン}, {ウィーク}
|
-
|
外タレ
|
{外}, {タレ}
|
-
|
パラサイトシングル
|
{パラサイト}, {シングル}
|
-
|
教育ママ
|
{教育}, {ママ}
|
-
|
マイペース
|
{ペース}
|
{マイ}
|
アポなし
|
{アポ}
|
{なし}
|
8. Definisi Bunyi, Fonem, Morfem, dan
Kata
Bunyi (音声) merupakan kesan pada pusat saraf sebagai
akibat getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam
tekanan udara. Asosiasi fonetik internasional yang disebut International Phonetic Association (IPA atau Kokusei Onseigaku-kai) menentukan huruf-huruf sebagai lambang bunyi
bahasa yang penulisannya diapit oleh tanda kurung persegi atau [ ] (Sutedi,
2010:14).
Fonem
(音素) merupakan satuan bunyi terkecil yang
berfungsi untuk membedakan arti (Sutedi, 2010:36). Lazimnya, lambang fonem diapit
di antara garis miring (Verhaar, 2001:11). Misalnya: fonem /l/, /r/, /k/, /s/,
/t/, /h/, /d/, dan sebagainya.
Morfem
adalah unsur terkecil yang secara individual mengandung pengertian dalam ujaran
suatu bahasa (Hockett dalam Tarigan, 2009:6). Sutedi (2010:42) mengungkapkan
bahwa morfem (形態素) merupakan satuan bahasa terkecil yang
memiliki makna dan tidak bisa dipecahkan lagi ke dalam satuan makna yang lebih
kecil. Morfem lazim dilambangkan dengan mengapitnya di antara kurung kurawal.
Misalnya kata comfort dilambangkan sebagai {comfort}, comfortable sebagai
{comfort} + {– able} (Verhaar, 2001:105).
Kata
(単語) adalah satuan atau bentuk bebas dalam
tuturan. Bentuk bebas secara morfemis adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri,
yaitu tidak membutuhkan bentuk lain yang digabung dengannya dan dapat
dipisahkan dari bentuk-bentuk bebas lainnya di depan dan di belakangnya, dalam
tuturan (Verhaar, 2001:97). Bloomfield (dalam Tarigan, 2009:7) menyebutkan
bahwa kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang
dapat diucapkan secara mandiri.
Mengenai
morfem dan kata, seorang ahli bahasa Indonesia mengatakan bahwa morfem ialah
satuan gramatik yang paling kecil, satuan gramatik yang tidak mempunyai satuan
lain sebagai unsurnya, sedangkan kata ialah satuan bebas yang paling kecil
(Tarigan, 2009:7). Satu kata dapat terdiri dari beberapa morfem. Misalnya, kata
tertidur terdiri dari dua morfem, yaitu {ter-} dan {tidur} (Verhaar, 2001:11).
9. Perbedaan Fonetik, Fonologi, dan
Morfologi
Tuturan
bahasa terdiri atas bunyi. Bunyi tersebut diselidiki oleh fonetik dan fonologi.
Fonetik meneliti bunyi bahasa menurut cara pelafalannya dan menurut sifat-sifat
akustiknya (Verhaar, 2001:10). Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak
(Chaer, 2003:103).
Berbeda
dengan fonetik, ilmu fonologi meneliti bunyi bahasa tertentu menurut fungsinya
(Verhaar, 2001:10). Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan
membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa ini secara etimologis terbentuk dari
kata fon (bunyi) dan logi (ilmu) (Chaer, 2003:102).
Morfologi
merupakan cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa
sebagai satuan gramatikal. Dalam morfologi, kata diamati sebagai satuan yang
dianalisis sebagai morfem satu atau lebih (Verhaar, 2001:97).
Daftar
Pustaka
Alwasilah, Chaedar. 1987. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung:
Penerbit Angkasa Bandung
Chaer,
Abdul. 2003. Linguistik Umum.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Chotimah, Chusnul. 2016. Satuan Lingual Kajian Morfologi dan Cabang Lingusitik yang
Lain. Diakses dari website http://chusnulnuna.blogspot.co.id/2016/03/satuan-lingual-kajian-morfologi-dan.html
pada 17 Februari 2017
Fauzan,
Umar. 2010. Jenis-Jenis Morfem. Diakses dari website https://umarfauzan.wordpress.com/2010/12/04/jenis-jenis-morfem/
pada 19 Februari 2017
Liana, Ade. 2013. Materi Morfologi.
Diakses dari website http://adheliana92.blogspot.co.id/2013/10/materi-morfologi.html
pada 17 Februari 2017
Prasetyo, Sonny Tri. 2012. Wasei
Eigo. Diakses dari website http://basajepang.blogspot.co.id/2012/03/wasei-eigo.html
pada 17 Februari 2017
Ritchuu. 2008. Wasei Eigo.
Diakses dari website http://ritchuuki.blogspot.co.id/2008/09/wasei-eigo.html
pada 17 Februari 2017
Sudjianto
dan Ahmad Dahidi. 2009. Pengantar
Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc
Sutedi, Dedi. 2010. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Morfologi. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung
Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to
Japanese Linguistics. Malden: Blackwell Publishing
Verhaar,
J. W. M. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
0 Comments